27 Juni 2014, usiaku genap 22 tahun. Syukur tiada terkira atas nafas dan kehidupan yang telah Allah berikan. Terutama nikmat iman dan Islam yang masih ada dan kan selalu ada dalam jiwa ini. Umur 22 tahun bukanlah usia remaja lagi. Angka 22 menjadi simbol masa muda yang segar dan kaya akan karya. Masa 22 tahun yang telah terlewati, begitu banyak dosa, khilaf, dan salah yang telah kuperbuat. Tiada kata apapun kecuali memohon ampunan pada Sang Khalik. Tiada kata terlambat untuk memperbaiki diri. Memperbaiki setiap peran dalam hidup. Berusaha menjadi hamba Allah yang patuh akan perintahNya. Meningkatkan rasa cinta pada Rasul, menjadi anak yang selalu memunculkan senyum untuk Mama dan Bapak. Menjadi kakak yang bisa dibanggakan dan dicontoh untuk kedua adikku, menjadi kakak pengajar yang Ok bagi adik-adik privatku. Menjadi lulusan yang berkarya, menjadi teman yang setia menemani dalam suka maupun duka, dan menjadi orang yang berguna bagi sesama.
Angka 22,....... dua angka kembar ini menyimpan banyak mimpi, angan, cita yang belum terwujud. Melangkah dari 22 untuk mengubah malas dengan tidak malas, merubah marah jadi sabar, merubah takut jadi berani, merubah cemberut jadi senyum. Mudah??? tentu saja tidak. Namun di sinilah letak kesungguhan bagi orang-orang yang mau berubah menjadi lebih baik, karena Allah tidak akan mengubah nasib seorang hamba kalau tidak hamba itu sendiri yang merubahnya.
Bagaimana perjalanan hidup setelah 22 tahun ini tergantung bagaimana interaksiku dengan Allah. Allah, aku ingin bisa lebih dekat denganmu. Merasaka nikmatnya beribadah lebih khusyuk. Thank you Allah Kau masih berikan aku waktu untuk merasakan kesejukan bulan Ramadhan tahun ini. Bulan yang selalu mendatangkan senyum, ketenangan dan cahaya. Allah aku hambaMu yang hina dan lemah. Allah izinkan aku untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Amiin.
MARHABAN YA RAMADHAN. Bulan yang akan dinanti kehadirannya dan akan sedih bila ditinggalkannya.
I LOVE YOU ALLAH
I LOVE MY FAMILY
Medan, 27 Juni 2014
Sitti Kardina
